Sabtu, 21 Maret 2015
Bahaya Teh Celup
DekaMulyana.com - Teh celup adalah salah satu minuman teh yang cukup banyak digemari oleh masyarakat indonesia, karena selain praktis, teh celup juga tidak meninggalkan ampas teh karena semua teh ada didalam kantong teh. Namun minum teh dengan teh celup ini sebenarnya kurang disarankan karena bisa memicu gangguan kesehatan, apa asalannya? berikut penjelasan mengenai bahaya teh celup.
Sebenarnya bukan pada teh nya, namun yang membahayakan adalah kertas kantongnya. Kertas biasanya dibuat dari bahan pulp atau bubur kertas yang terbuat dari kayu, bahan pulp ini bewarna coklat tua. Nah, untuk membuat pulp itu menjadi bewarna putih dibutuhkan bahan kimia pemutih yang terbuat dari senyawa chlorine yang cukup pekat.
Dalam proses pembuatan kertas, senyawa chlorine ini masih tertinggal pada kertas dan tidak dilakukan penetralan, karena alasan biayanya yang cukup tinggi. Kertas ini lah yang biasanya digunakan pada kantong teh celup.
Apa bahaya Chlorine bagi kesehatan?
Kantung teh celup yang mengandung chroline jika dikonsumsi terlalu sering akan sangat berbahaya bagi kesehatan, apalagi jika anda terlalu lama mencelupkan kantong teh selama lebih dari 5 menit. Zat kimia ini juga memiliki fungsi untuk membunuh bakteri pembusuk pada kertas sehingga membuat kertas tahan lama.
Para peneliti mencurigai akibat dari asupan klorin pada tubuh manusia yang dapat mengakibatkan kemandulan pada pria, bayi lahir cacat, terbelakang mental hingga kanker.
Hal ini bukan berarti anda sudah tidak boleh lagi mengkonsumsi teh celup, hanya saja jika anda ingin menggunakan teh celup, usahakan tidak mencelupkannya lebih dari 5 menit, karena biasanya kebanyakan orang salah persepsi, beranggapan bahwa semakin lama mencelupkan teh, maka akan semakin banyak sari teh yang ada pada cangkir teh kita. Sebenarnya malah kandungan klorin lah yang akan menumpuk pada cangkir teh anda.
Atau jika perlu, anda bisa menggunakan teh bubuk, karena minum teh dengan cara ini jauh lebih aman ketimbang menggunakan teh celup.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar