Penyakit Sistem Pernapasan pada Manusia
Sistem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa
organ dapat mengalami gangguan. Gangguan ini biasanyaberupa kelainan,
penyakit, atau karena ulah manusia itu sendiri (seperti merokok). Penyakit atau
gangguan yang menyerang sistem pernapasan ini dapat menyebabkan terganggunya
proses pernapasan.
Asma
Asma adalah gangguan pada organ pernapasan berupa
penyempitan saluran pernapasan akibat reaksi terhadap suatu rangsangan
tertentu. Hal-hal yang dapat memicu timbulnya serangan asma diantaranya
seperti serbuk sari bunga, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan
olahraga.
Pengobatan yang tepat dan teratur dapat membantu
penderita. Serangan asma juga dapat dicegah jika faktor pemicunya
diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa
dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.
Bronkhitis
Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus
(saluran udara ke paru-paru).
Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada
akhirnya akan sembuh sempurna, tetapi pada penderita yang memiliki penyakit
menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia
lanjut, bronkitis bisa bersifat serius. Serangan bronkitis berulang bisa
terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan
menahun. Infeksi berulang bisa juga merupakan akibat dari:
Influenza
Influenza atau flu adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh virus influenza. Penyakit ini ditularkan melalui udara melalui bersin dari
si penderita. Penyakit ini tidak hanya menyerang manusia, burung, dan binatang
mamalia seperti babi dan orang utan juga dapat terserang flu.
Pada manusia, gejala umum yang terjadi adalah demam,
sakit tenggorokan, sakit kepala, hidung tersumbat dan mengeluarkan cairan,
batuk, lesu serta rasa tidak enak badan. Dalam kasus yang lebih buruk,
influensa juga dapat menyebabkan terjadinya pneumonia, yang dapat mengakibatkan
kematian terutama pada anak-anak dan orang berusia lanjut.
Masa penularan hingga terserang penyakit ini
biasanya adalah 1 sampai 3 hari sejak kontak dengan hewan atau orang yang
influensa.
Penderita dianjurkan agar mengasingkan diri atau
dikarantina agar tidak menularkan penyakit hingga mereka merasa lebih sehat.
Flu burung
Flu burung atau avian influenza adalah
penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti burung
dan mamalia. Penyebab flu burung adalah virus influensa tipe A yang menyebar
antar unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies lain
seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.
Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak
melalui makanan, minuman, dan sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati
dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu daging, telur, dan hewan harus dimasak
dengan matang untuk menghindari penularan. Kebersihan diri perlu dijaga pula
dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan pakaian juga
perlu dijaga.
Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan
makanan yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus
dicuci sebelum dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan mentah.
Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah
atau ruangan tempat tinggal. Peternakan harus dijauhkan dari perumahan untuk
mengurangi risiko penularan.
Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi,
keluhan pernafasan dan (mungkin) perut. Perkembangan virus dalam tubuh dapat berjalan
cepat sehingga pasien perlu segera mendapatkan pengobatan.
Flu babi (Swine influenza)
Flu babi adalah kasus-kasus influensa yang
disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang biasanya menyerang babi. Flu
babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang
yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan
dari manusia ke manusia. Gejala virus termasuk demam, disorientasi, kekakuan
pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang berakhir pada kematian
Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di
Amerika Serikat, gejala influensa ini mirip dengan influensa. Gejalanya seperti
demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala, panas dingin,
dan lemah lesu. Beberapa penderita juga melaporkan buang air besar dan
muntah-muntah.
Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan
yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru
terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral
dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di
dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat
menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Menghirup serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya
jaringan parut (fibrosis) di dalam paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk
fibrosis tidak dapat mengembang dan mengempis sebagaimana mestinya. Beratnya
penyakit tergantung kepada lamanya pemaparan dan jumlah serat yang terhirup.
Gejala asbestosis muncul secara bertahap dan baru
muncul hanya setelah terbentuknya jaringan parut dalam jumlah banyak dan
paru-paru kehilangan elastisitasnya.
Faringitis
Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang
menyerang tenggorokkan atau faring. Kadang juga disebut sebagai radang
tenggorokan. Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau kuman, pada saat daya
tahan tubuh lemah. Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif apabila
karena terkena kuman. Kadangkala makan makanan yang sehat dengan buah-buahan
yang banyak, disertai dengan vitamin bisa menolong.
TBC
Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda,
laki-laki, perempuan, miskin, atau kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya,
Indonesia bertambah dengan seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar 140.000
kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TBC. Bahkan, Indonesia adalah
negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia.
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang
disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang
dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA).
Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch
pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut
diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut
sebagai Koch Pulmonum (KP).
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang
tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat
penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari
penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam
paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya
tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau
kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir
seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan,
tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh
yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
Emfisema
Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas
alveolus. Alveolus adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru.
Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang
yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru
terperangkap didalamnya.
Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin
adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
Gejala emfisema:
Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat
disembuhkan dengan obat pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas.
Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang
menurun juga biasa dialami penderita emfisema.
Pencegahan dan solusi: Menghindari asap rokok adalah
langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat
penting.
Kanker Paru-Paru
Kanker paru-parumerupakan pembunuh pertama
dibandingkan kanker lainnya. Kanker dapat tumbuh di jaringan ini dan dapat menyebar
ke bagian lain. Penyebab utamanya adalah asap rokok yang mengandung banyak zat
beracun dan dihisap masuk ke paru-paru dan telah terakumulasi selama puluhan
tahun menyebabkan mutasi pada sel saluran napas dan menyebabkan terjadinya sel
kanker. Penyebab lain adalah radiasi radio aktif, bahan kimia beracun, stres
atau faktor keturunan.
Gejala: Batuk, sakit pada dada, sesak napas, batuk
berdarah, mudah lelah dan berat badan menurun. Tetapi seperti pada jenis kanker
lainnya, gejala umumnya baru terlihat apabila kanker ini sudah tumbuh besar
atau telah menyebar.
Pencegahan dan solusi: Menghindari rokok dan asap
rokok juga banyak mengkonsumsi makanan bergizi yang banyak mengandung
antioksidan untuk mencegah timbulnya sel kanker.
Pneumonia
Penyebab: Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi
pada jaringan paru (parenkim) yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur.
Umumnya disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus) dan bakteri
Mycoplasma pneumoniae.
Gejala: Batuk berdahak dengan dahak kental dan
berwarna kuning, sakit pada dada, dan sesak napas juga disertai demam tinggi.
Pencegahan dan solusi: Selalu memelihara kebersihan
dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dapat mencegah agar bakteri tidak mampu
menembus pertahanan kesehatan tubuh. Biasakan untuk mencuci tangan, makan
makanan bergizi atau berolahraga secara teratur.
Pengobatan: Apabila telah menderita pneumonia,
biasanya disembuhkan dengan meminum antibiotik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar